Ibu, terkadang kita lupa akan jasa seseorang yang telah merelakan waktu
dan tenaganya untuk kita, ia rela kedinginan asalkan kita tetap hangat
dalam pelukannya, Ya! Dialah Ibu, Aku selau teringat akan sosoknya yang
selalu sabar menghadapiku, senakal-nakal nya diriku ia tetap sabar untuk
menuntunku, ketika aku mendapatkan masalah ia selalu menjadi penyejuk
ku, saat bimbang, sedih, senag, dan dalam kondisi apapun ia sama
saja tetap dengan senyuman manisnya. Sampai suatu saat aku menemukan
sebuah file dari sahabatku yang mengingatkan aku kembali kepada sosok
Ibu ku karena aku kini dalam perantauan menempuh masa depan ku. Dalam
file yang tak tertulis pengarang nya menceritakan tentang kisah seorang
Ibu.
Kisah seorang Ibu
Suatu ketika seorang bayi siap dilahirkan kedunia ini. Menjelang bayi
itu diturunkan ia bertanya kepada Tuhan, "Kata para malaikat di sini
mengatakan bahwa besok Engkau akan mengirimku ke dunia, tetapi bagaimana
cara saya bisa hidup disana, saya terlalu kecil dan lemah (kata bayi
tersebut)". Tuhan menjawab "Aku telah memilih satu malaikat untuk mu, ia
akan menjaga dan mengasihi mu." Tetapi di syurga yang saya lakukan
cukup bernyanyi dan tertawa, ini cukup bagi ku untuk merasa bahagia,
kata bayi tersebut. Tuhan berkata "malaikat mu akan bernyanyi dan
tersenyum untuk mu setiap hari, dan kamu akan merasakan kehangatan
cintanya dan jadi lebih bahagia."
Si bayi tetap bertanya kepada tuhan, "dan apa yang dapat saya lakukan
jika aku ingin berbicara Kepada-Mu?" Sekali lagi tuhan menjawab,
"Malaikatmu akan mengajarkan bagaimana cara kamu berdo'a". Si bayi pun
masih belum puas, ia pun bertanya lagi "saya dengar di bumi banyak orang
jahat dan siapa yang akan menjaga saya?" Dengan penuh kesabaran Tuhan
menjawab "Malaikatmu akan melindungimu dengan taruhan nyawa sekalipun."
Si bayi tetap bertanya, Tapi aku akan bersedih karena tidak melihat
Engkau lagi, Tuhan dengan segenap kesabarannya menjawab "Malaikatmu akan
menceritakan kepadamu tentang Aku, dan akan mengajarkan mu cara kamu
kembali kepada Ku walau sebenarnya Aku selalu ada di sisimu.
Saat itu syurga begitu tenangnya sehingga suara dari Bumi dapat
terdengar dan sang bayi dengan suara lirihnya bertanya "Tuhan seandainya
aku diturunkan sekarang, bisakah Engkau memberitahu ku nama malaikat di
rumah ku nanti?" Tuhan pun menjawab kamu dapat memanggilnya IBU!
Kadang aku melupakan sosok ibu disaat aku bahagia namun tidak begitu
dengan Ia, aku masih teringat ketika kecil saat ibu ku keluar rumah dan
membawakan ku buahan yang ia dapat dari tetangga walau sebenarnya ia
belum sempat memakannya, namun ketika aku mendapatkan buah aku tak
pernah membawakannya walau sebiji pun. Ketika aku sakit ia merawat ku
bahkan semalaman ia tidak tertidur demi menjaga ku, Ia rela tidak
berselimut asalkan aku dapat tertidur pulas dengan balutan selimut. Aku
sadar, aku mengerti betapa Mulia nya sosong seorang Ibu dan aku ingin
menjadi yang terbaik untuk nya.
---Kenanglah Ibu yang senantiasa menyayangimu, yang selalu
meneteskan air mata ketika kita meninggalkannya, Sesekali jenguklah Ibu
yang selalu menantikan kehadiran Mu dirumah, Jenguklah dan memohon maaf
kepadanya, tinggalkan sejenak kesibukan mu dan jenguklah IBU sebelum
engkau kehilangan saat-saat yang sangat ekngkau rindukan dimasa akan
datang ketika Ibu mu telah tiada, ketika tidak ada lagi yang menunggu
dan menyambut mu di depan pintu, ketika tidak ada lagi yang rela tidak
berselimut demi engkau, ketika tidak ada lagi yang menyiapkan sarapan
pagi untukmu, yang ada hanyalah kamar kosong tiada penghuninya, jangan
biarkan kau kehilangan saat-saat dimana seorang yang selalu meneteskan
air mata untuk mendoakan mu sampai akhir hayat nya, kembalilah segera,
peluklah ia yang selalu menyayangimu, Kawan
yang kini senasib dengan diriku yang sedang berada dalam perantauan,
berdo'alah untuk kesehatan IBU dan rasakan pelukan cinta dan kasih nya
di masa akan datang!---
Tidak ada komentar:
Posting Komentar